Guru sebagai Pendidik Profesional

Publish

26 July 2025

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
73
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Guru sebagai Pendidik Profesional

H. Pahri, S.Ag. MM, Dewan Penasehat Forum Guru Muhammadiyah

Seringkali, saya mendapat pertanyaan yang menggelitik: "Bagaimana cara memajukan sekolah? Bagaimana pula melipatgandakan jumlah murid?" Pertanyaan ini awalnya terasa berlebihan bagi saya. Namun, setelah merenung sejenak, saya menengok ke belakang, pada jejak perjalanan yang telah kami ukir. Mungkinkah pertanyaan-pertanyaan ini muncul karena mereka melihat percepatan pertumbuhan luar biasa di sekolah, madrasah, dan pesantren yang pernah saya pimpin bersama rekan-rekan guru, ustadz, dan karyawan?

Dulu, sekolah kami -SMK Muhammadiyah 7 Gondanglegi Malang, Pondok Pesantren Entrepreneur Muhammadiyah Gondanglegi, dan SMP-SMA Internasional Islamic Boarding School Abdul Malik Fadjar Malang- berawal dari lembaga kecil dengan jumlah murid hanya puluhan. Kini, kami telah tumbuh menjadi ribuan. Dari prestasi lokal, kami merambah kancah nasional bahkan internasional. Dari gedung satu lantai, kami membangun hingga tujuh lantai. Dan dari sekolah yang melayani tamu tingkat RT/RW, kami bangga menjadi tuan rumah bagi tamu-tamu negara, mulai dari bupati, gubernur, menteri, hingga Presiden Republik Indonesia.

Berbekal jejak pengalaman inilah, dengan semangat tulus untuk berbagi kebaikan dan kemajuan demi masa depan generasi muda Indonesia, saya selalu menyampaikan kepada siapa pun yang bertanya bahwa kemajuan dan keunggulan sebuah sekolah sesungguhnya bermula dari sosok guru.

Guru: Jantung Pendidikan

Sebagai kepala sekolah aktif di SMP dan SMA Abdul Malik Fadjar Malang, saya memegang teguh pandangan bahwa guru adalah jantung dari seluruh proses pendidikan. Pendidikan sejatinya adalah interaksi manusiawi. Proses belajar mengajar adalah jalinan interaksi yang hidup antara guru dan siswa. Gedung sekolah yang megah, kurikulum yang canggih, atau fasilitas modern hanyalah alat pendukung. Tanpa sentuhan seorang guru, semua itu tidak akan berarti.

Di persyarikatan Muhammadiyah, sosok guru memiliki peran lebih dari sekadar pengajar materi pelajaran. Mereka adalah pembentuk karakter dan motivasi. Guru tidak hanya mentransfer ilmu, tetapi juga menanamkan nilai-nilai spiritual, membentuk akhlak mulia, dan memotivasi setiap murid untuk meraih potensi terbaik mereka. Guru mampu mengenali keunikan setiap murid, memberikan dukungan yang tepat, dan menumbuhkan rasa percaya diri yang kokoh. Kemampuan ini takkan pernah bisa tergantikan oleh teknologi secanggih apa pun.

Di tangan guru yang kreatif, kurikulum yang mungkin terasa kaku dapat diubah menjadi pengalaman belajar yang dinamis dan menyenangkan. Demikian pula, guru yang adaptif dan inovatif mampu mendesain metode pembelajaran yang tadinya sulit menjadi mudah dicerna, sesuai dengan kebutuhan siswa dan kondisi kelas yang beragam.

Guru: Pendidik Profesional

Mengingat pentingnya peran guru di sekolah dan besarnya kontribusi mereka dalam mengantarkan kesuksesan masa depan peserta didik, maka guru haruslah seorang profesional. Jika guru tidak profesional, dampaknya akan sangat besar bagi kegagalan peserta didik. Oleh karena itu, tidak boleh ada guru yang hadir di hadapan siswa di ruang kelas tanpa memenuhi kualifikasi profesional yang memadai.

Profesionalisme dimaknai sebagai suatu pekerjaan atau kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan, yang memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma tertentu, serta memerlukan pendidikan profesi. Sebagai pendidik profesional, tugas utama guru adalah mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jenjang pendidikan anak usia dini formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah.

Agar guru dapat menjalankan tugas dengan baik, benar, dan terstandar, serta mampu menggali potensi besar yang ada pada peserta didik dan mengantarkan mereka meraih harapan dan cita-citanya, seorang guru profesional wajib memiliki kompetensi dasar yaitu; Kompetensi Pedagogik, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran siswa. Kompetensi Profesional, penguasaan materi pelajaran secara mendalam dan kemampuan mengembangkannya. Kompetensi Kepribadian, berkaitan dengan sikap dan perilaku guru yang patut diteladani dan Kompetensi Sosial, kemampuan guru untuk berkomunikasi dan berinteraksi secara efektif dengan berbagai pihak. 

Guru: Sebagai Teladan 

Selain kompetensi standar tersebut, dalam pandangan saya sebagai Dewan Penasihat Forum Guru Muhammadiyah Pusat (FGM Pusat), guru profesional harus menjadi teladan, contoh, dan figur yang baik bagi peserta didik. Performa guru profesional harus bersih, rapi, tertib, tertata, dan meyakinkan. Di hadapan peserta didik, guru tidak boleh tampil apa adanya, apalagi dengan kondisi yang lemah, lusuh, kumuh, dan sarat masalah.

Saat mengajar, guru profesional tampil dengan pakaian yang rapi, bersih, dan sopan sesuai dengan norma-norma yang berlaku di sekolah. Pakaian yang terlalu ketat, terbuka, atau santai (seperti kaus oblong) sebaiknya dihindari. Rambut yang tertata rapi, kuku yang bersih, dan aroma tubuh yang segar menunjukkan bahwa guru peduli pada diri sendiri dan lingkungannya. Hal ini memberikan kesan profesional dan terawat. Demikian pula, ekspresi wajah guru itu harus ramah, dengan senyuman dan tatapan mata yang hangat yang mampu menciptakan suasana kelas yang menyenangkan. Guru yang selalu cemberut atau terlihat lelah bisa membuat siswa enggan berinteraksi.

Guru profesional tidak sebatas mentransfer ilmu pada peserta didik, lebih dari itu guru profesional mampu memotivasi, dan menginspirasi peserta didik. Di tangan guru professional, peserta didik yang biasa-biasa saja,  menjadi anak yang luar biasa dengan bakat dan keunikannya. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Sumpah Jabatan: Makna Konstitusional dan Spiritual Oleh: Immawan Wahyudi, Dosen Fakultas Hukum UAD ....

Suara Muhammadiyah

9 December 2024

Wawasan

Berbangsa dan Bernegara dengan Menjunjung Hukum dan Etika Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Trok....

Suara Muhammadiyah

11 October 2024

Wawasan

Sofa Beledru Saksi Kesetiaanmu Oleh: Pradana Boy ZTF, Dosen Fakultas Agama Islam Universitas Muhamm....

Suara Muhammadiyah

23 May 2025

Wawasan

Karakteristik Ayat-ayat Puasa (4): Ramadhan Menumbuhkan Budaya Suka Berbagi Oleh Ust. M. Rifqi Rosy....

Suara Muhammadiyah

28 March 2024

Wawasan

Tentang Kalender Hijriah Global Tunggal (KHGT) Oleh: Syamsul Anwar Kalender Hijriah Global Tunggal....

Suara Muhammadiyah

17 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah