JAKARTA, Suara Muhammadiyah – Jelang Olympicad VII yang akan berlangsung di Kota Bandung, kontingen dari Papua Barat Daya bersilaturahmi dengan Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya Nomor 62, Jakarta, pada Sabtu (02/03/2024).
Provinsi Papua Barat Daya datang dengan 111 kontingen. Perinciannya yakni 58 peserta, 25 pendamping, 15 penggembira, dan 10 panitia.
Ini merupakan kali pertama peserta dari PWM Papua Barat Daya berpartisipasi. Mereka berharap bisa meraih prestasi maksimal pada ajang Olympicad VII tahun 2024.
Ada 13 amal usaha yang hadir, dari total 39 amal usaha di Papua Barat Daya. Adapun untuk peserta termuda dari Papua Barat Daya yakni kelas 4 SD.
Mereka berangkat pada 24 Februari 2024 menggunakan kapal laut. Setelah mengarungi lautan berhari-hari, mereka sampai ke Jakarta pada 29 Februari 2024.
Setelah sampai di Jakarta, mereka juga melakukan studi tiru ke UHAMKA dan SMA Muhammadiyah ”Limau” untuk menyerap ilmu dan menerapkannya di Papua Barat Daya.
Mereka berharap bisa mendapatkan berbagai masukan yang sangat positif dan ilmu dari Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah. Kesempatan kali ini juga sekaligus ajang memperkenalkan Pusat Dakwah Muhammadiyah kepada kontingen dari Papua Barat Daya.
Siap dilaksanakan
Ketua Steering Committee (SC) Olympicad VII tahun 2024 Toni Toharudin menyatakan bahwa gelaran bergengsi insan pendidikan Muhammadiyah ini siap dilaksanakan.
“Olympicad VII siap dilaksanakan dengan partisipan lebih dari 8.000 orang. Selamat berjuang dan semoga selalu dalam keadaan sehat walafiat,” tutur Toni.
Sementara itu, Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah M Khoirul Huda menambahkan bahwa Papua Barat Daya merupakan provinsi termuda yang berpartisipasi dalam kompetisi Olympicad VII tahun 2024.
Kehadiran kontingen Papua Barat Daya cukup menyita perhatian warga Muhammadiyah se-Indonesia. Bahkan, diapresiasi juga oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah.
”Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Jakarta adalah rumah kita semua. Sangat terbuka untuk dikunjungi. Juga ada Masjid At-Tanwir yang merupakan masjid ramah lingkungan,” kata Huda.
Perjalanan panjang kontingen Papua Barat Daya mengingatkan pada perjalanan pengelana terkenal dunia Ibnu Batutah. Ia belajar dari satu wilayah ke wilayah lain dan dari satu negara ke negara lain.
“Anak-anak yang melakukan perjalanan dan berkompetisi pada Olympicad ini adalah Ibnu Batutah-Ibnu Batutah baru. Insyaallah tidak ada hal yang tidak bermanfaat yang dilakukan oleh para kontingen sekalian,” tandas Huda.*