MADINAH, Suara Muhammadiyah – Kuliah kerja nyata (KKN) Internasional di Saudi Arabia resmi dibuka. Agenda yang diselenggarakan berkat inisiasi dan kerja sama Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (FAI UMSU) dengan Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah Arab Saudi (PCIM Saudi) ini dimulai dengan agenda pembukaan dan Leadership Masterclass pada Jumat Malam (01/09).
Rangkaian kegiatan KKN sendiri sejatinya sudah di mulai sejak kedatangan pada Senin (28/08) dan akan berlangsung sampai dengan Senin (25/09) atau lebih kurang 28 hari. Berbeda halnya dengan KKN yang diselenggarakan oleh Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. KKN yang diusung oleh FAI UMSU ini utamanya menyasar masyarakat persyarikatan Muhammadiyah yang berdiaspora di Saudi Arabia dan umumnya Warga Negara Indonesia di negeri dua tanah haram ini.
Hal ini senada dengan arahan Ketua PCIM Saudi, Muhammad Hamka, BHSc. bahwa tujuan dari program KKN ini diantaranya adalah membantu warga PCIM yang mayoritasnya adalah mahasiswa dalam membentuk wadah-wadah diskusi. Juga disamping itu, untuk membantu PCIM Saudi pada aspek komunikasi media sosial dan menjadi pelopor dari agenda “Ngaji Bareng” untuk WNI Indonesia yang ada di Saudi Arabia pada umumnya.
"Kami menginginkan teman-teman yang sedang melaksanakan KKN ini untuk turut serta aktif dalam membangun persyarikatan melalui warga Muhammadiyah yang berdiaspora, sehingga tidak hanya aspek akademis saja yang mereka sampaikan tetapi juga semangat ber-Muhammadiyah di Indonesia juga dapat ditularkan kepada warga PCIM khususnya bagi mereka yang baru bergabung ke Muhammadiyah.", jelas Hamka saat awal briefing tim KKN beserta dengan tim penyambutan KKN yang juga telah disiapkan oleh PCIM Saudi.
Dalam pelaksanaannya, agenda KKN ini diikuti oleh 4 mahasiswa, dimana tiga mahasiswa berasal dari FAI UMSU dan satu.mahasiswa dari Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah PROF. DR. HAMKA (FAI UHAMKA). Hal ini terjadi karena pada KKN ini tak hanya sekedar memenuhi kebutuhan program akademik, melainkan juga sebagai ajang memperkuat jejaring antar Perguruan Tinggi Muhammadiyah yang mana dalam hal ini adalah FAI UMSU dan FAI UHAMKA.
“Tentu, hal ini baik sebagai langkah awal dan bagian dari Internasionalisasi persyarikatan yang tentunya baik UMSU maupun UHAMKA juga turut berpartisipasi dalam hal tersebut dengan adanya agenda KKN Internasional di Saudi ini.”, jelas Ai Fatimah Nur Fuad, Ph.D selaku Dekan FAI UHAMKA.
Bak gayung bersambut, Assoc. Prof. Dr. Muhammad Qorib, M.A selaku Dekan FAI UMSU juga memberi tanggapan, “KKN Internasional ini merupakan program unggulan di FAI UMSU dari 2016, dimana sebelumnya kami merambah negara asia tenggara (seperti Malaysia dan Thailand), maka pada tahun ini perdana kami kirimkan anak-anak kami untuk KKN di Saudi Arabia bersama dengan PCIM Saudi. Tentunya hal yang sudah baik ini mesti dilanjutkan dan dijaga, bahkan juga turut dikuatkan dengan membangun relasi lainnya diantaranya dengan bergabungnya beberapa mahasiswa FAI UHAMKA dalam program kami ini”, ungkapnya saat dimintai keterangan oleh tim media KKN Internasional Arab Saudi.
Dalam rangkaian program KKN ini sendiri nantinya tidak hanya berkutat dengan agenda-agenda PCIM dan tim. Lebih dari itu, turut juga didalamnya agenda seperti tur kota Madinah, mengadakan diskusi dengan kader-kader muda Muhammdiyah di Saudi hingga Umrah dan kunjungan ke Konsulat Jendral Republik Indonesia di Jeddah.
“Tentunya KKN ini menjadi acara yang baik bagi PCIM sendiri, mengingat pola pendidikan tinggi di Indonesia dan di Saudi yang cukup berbeda sehingga kami harapkan adanya dialek lintas keilmuwan antara rekan-rekan KKN dan kader muda PCIM. Disamping itu juga agenda yang berpusat di haram ini juga menjadi kesempatan mereka untuk beribadah lebih sehingga kami juga memfasilitasi untuk umrah dan juga kunjungan-kunjungan baik ke tempat religi maupun ke beberapa halaqah-halaqah ilmu baik di (Masjid) Nabawi maupun yang ada di Universitas Islam Madinah sendiri. Sehingga tak hanya program, KKN ini juga berbentuk ibadah serta pengabdian”, ujar Hamka dalam kesempatan lainnya.
Disamping program-program KKN, peserta yang notabene adalah mahasiswa juga turut membagikan informasi dalam bentuk konten atau tulisan dari perjalanan maupun agenda yang telah diikuti. Sebagaimana yang dijelaskan Hartopo Abdul Jabbar saat diwawancarai di kantor PCIM Saudi Kamis (31/08), “banyak hal yang kami dapat dan tentunya akan kami share baik dalam bentuk foto, video maupun tulisan. Disamping program yang kami laksanakan, tentunya akan lebih baik jika disempatkan disela-sela waktu untuk membuat tulisan (artikel) maupun membuat beberapa video yang tentunya akan menarik untuk dibagikan nantinya”.
Beliau menambahkan jika KKN ini menjadi momentum untuk saling bertukar kabar dan tentunya rutinitas antar mahasiswa dan warga PCIM pada umumnya, sehingga dapat membuka cakrawala baru bagi mahasiswa UMSU dan UHAMKA maupun rekan-rekan PCIM Saudi Arabia. (Bagas/Yofa)
§