Oleh: Tito Yuwono, PhD, Dosen Jurusan Teknik Elektro Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, Sekretaris Majelis Dikdasmen PCM Ngaglik, Sleman, Ketua Joglo DakwahMu Almasykuri Yogyakarta
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Cahaya matahari semburat bersinar
Menyambut hari arafah hati gemetar
Berjuta hamba menunduk berserah
Bermunajat, berdoa memohon ampunan dan barakah
Puasa arafah penuh fadzilah
Diampuni dosa dan salah
Sehari menahan lapar dan dahaga
Lillah Yang Maha Kuasa
Dzikir dengan hati yang gemetar
Tasbih, tahmid, dan takbir lirih terdengar
Tak lelah bermunajat dan berdoa
Hanya kepada Rabb alam semesta
Wahai jiwa, segera tundukkan
Jangan sia-siakan
Momentum tamasya qolbu
Karena hari arafah segera berlalu
Hari ini adalah tanggal 9 Dzulhijjah, yang sering dinamakan dengan Hari Arafah, Hari Arafah adalah hari para jamaah haji melakukan wukuf di arafah. Di padang arafah, jamaah haji dianjurkan banyak melakukan dzikir dan doa. Sementara itu, yang tidak haji, juga disyariatkan melakukan ibadah-ibadah.
Pada tulisan kali ini akan disampaikan kiat-kiat mendulang pahala di Hari arafah ini. Sungguh beruntung orang yang memanfaatkan momentum ini untuk beribadah. Sebaliknya, sungguh merugi orang yang melewatkan begitu saja hari yang agung dan penuh fadhilah ini. Dalam rangka untuk mendulang pahala di Hari Arafah ini, berikut beberapa ibadah yang bisa dilakukan.
Amalan pertama adalah wukuf bagi yang menunaikan ibadah haji. Wukuf adalah rukun haji. Sehingga menentukan sah dan tidaknya ibadah haji seseorang. Amalan utama adalah amalan rukun dalam menjalankan kewajiban kita kepada Allah Ta’ala.
Rasulullah Saw pernah ditanya berkaitan dengan haji, Beliau menjawab:
الْحَجُّ عَرَفَةُ
"Haji itu adalah Arafah". (HR Imam Tirmidzi)
Amalan kedua adalah ibadah puasa arafah. Puasa Arafah adalah puasa pada Hari Arafah, hari dimana para jamaah haji wukuf di arafah. Keutamaan puasa arafah ini sangat besar, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam.
صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِى بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُورَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللَّهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِى قَبْلَهُ
“Puasa pada hari Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu”. (HR. Imam Muslim)
Tidak ada dari kita yang tidak luput dari dosa. Maka hari ini adalah momentum untuk membersihkan dosa kita dengan puasa arafah. Ini merupakan fadhilah yang diberikan oleh Allah kepada kita semuanya.
Amalan ketiga adalah berdoa. Setiap kita mempunyai hajat, harapan maupun cita-cita. Harapan-harapan ini meliputi baik untuk kebaikan di dunia dan di akhirat. Maka momentum hari arafah ini lebih dikuatkan lagi doanya. Karena Hari Arafah termasuk waktu yang mustajab.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
خَيْرُ الدُّعَاءِ دُعَاءُ يَوْمِ عَرَفَةَ
“Sebaik-baik do’a adalah do’a pada hari Arafah”. (HR. Imam Tirmidzi)
Amalan keempat adalah memperbanyak dzikir dan membaca Al-quran. Memasuki hari Arafah ini hendaknya banyak berdzikir dan membaca Al-Qur'an. Banyak-banyak membaca tasbih, tahmid dan takbir serta banyak istighfar.
Dzikir yang paling afdhal adalah dzikir sebagai berikut:
لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Dzikir ini merupakan dzikir penegas dan penguat tauhid kita kepada Allah Ta’ala.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
وَخَيْرُ مَا قُلْتُ أَناَ وَالنَّبِيُّوْنَ مِنْ قَبْلِيْ لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ
Artinya: "Sebaik-baik ucapan yang aku dan para nabi sebelumku ucapkan adalah La ilaha illallah wahdahu la syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘ala kulli syaiin qadir". (HR Imam Tirmidzi)
Hadits ini merupakan kelanjutan dari hadits sebelumnya.
Amalan kelima adalah infaq dan amalan shalih lainnya. Hari Arafah merupakan bagian dari 10 hari bulan dzulhijjah. Hari-hari yang amal shalihnya sangat dicintai oleh Allah.
Sebagaimana dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari, Rasulullah Saw bersabda:
مَا مِنْ أَيَّامٍ الْعَمَلُ الصَّالِحُ فِيهِنَّ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ مِنْ هَذِهِ الأَيَّامِ الْعَشْرِ ». فقَالُوا: يَا رَسُولَ اللَّهِ وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ ؟ قَالَ: “وَلاَ الْجِهَادُ فِى سَبِيلِ اللَّهِ إِلاَّ رَجُلٌ خَرَجَ بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ مِنْ ذَلِكَ بِشَىْءٍ”.
"Tidak ada hari-hari di mana amal saleh di dalamnya lebih dicintai Allâh Azza wa Jalla daripada hari–hari yang sepuluh ini”. Para sahabat bertanya, “Tidak juga jihad di jalan Allâh ? Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Tidak juga jihad di jalan Allâh, kecuali orang yang keluar mempertaruhkan jiwa dan hartanya, lalu tidak kembali dengan sesuatupun”. [HR al-Bukhari)
Hari Arafah segera berlalu dengan cepat. Dengan beberapa amalan di atas, Insyaa Allah kita akan mendulang pahala di hari yang penuh keutamaan ini. Kita manjakan hati dengan tamasya di hari arafah ini. Tamasya hati dengan puasa, bermunajat, berdoa, berdzikir kepada Allah Ta’ala. Semoga Allah Ta’ala memberikan taufiq kepada kita. Hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada Allah kita meminta pertolongan.