Menyuburkan Semangat Berbuat Kebaikan di Bulan Mulia

Publish

20 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
469
Sumber Foto Unsplash

Sumber Foto Unsplash

Menyuburkan Semangat Berbuat Kebaikan di Bulan Mulia

Oleh: Dr Amalia Irfani, LPPA PWA Kalbar 

Ramadhan telah kita nikmati dalam beberapa waktu terakhir. Tentu saja ibarat hidangan yang mengenyangkan, menyehatkan dan akhirnya membahagiakan, tidak semua hamba Allah dapat dan mampu memanfaatkannya. Banyak yang lalai, tidak peduli, atau mungkin tidak merasa penting untuk mendekatkan diri kepada TuhanNya dengan melakukan amaliyah ramadhan. Sikap acuh tak acuh tersebut, akhirnya membuat hidup tidak bernilai atau sia-sia, sehingga ramadhan begitu saja berlalu tanpa ada perubahan sikap, sifat bahkan bilangan ibadah.

Ramadhan yang agung juga sering disebut sebagai rajanya bulan, bulan penuh berkah (Syahrul Mubaarok), karena hanya di ramadhan amal kebaikan umat Islam akan dibalas dengan berkah pahala berlipat ganda, dan dosa akan diampuni.  Rasulullah bersabda : "Barangsiapa berpuasa Ramadhan atas dasar iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosanya yang telah lalu akan diampuni,” (HR. Bukhari Muslim). Merugilah jika ada hamba Allah yang tidak berlomba-lomba melakukan amal sholeh, karena kesempatan, kesehatan tidak akan datang dengan semangat yang sama. Ibnu Abbas RA dia berkata, Nabi SAW bersabda: "Dua kenikmatan, kebanyakan manusia tertipu pada keduanya, yakni kesehatan dan waktu luang". (HR. Bukhari).

Berbuat Baik di Bulan Mulia

Berbuat baik bagi hamba Allah adalah kewajiban dan kebutuhan agar hidup bahagia dan bernilai. Allah SWT berfirman,  "Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah sholat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling",  (QS. AL-Baqarah: 83).

Ayat diatas terang memberi kita penjelasan bahwa penting bagi seorang hamba Allah berbuat baik dalam tiap kesempatan di sepanjang usia. Berbuat baik dalam Islam,  disebut juga dengan istilah ihsan. Ihsan dapat didefinisikan sebagai jati diri seorang hamba Allah yang terus berusaha sepanjang hayat melakukan kebaikan dan menahan diri untuk tidak mengganggu hak orang lain. Manusia ini dengan segala kekurangan dan kelebihan yang ia miliki, justru malu jika melakukan hal-hal yang tidak baik.

Rasulullah berujar, "Sesungguhnya Allah telah menetapkan perbuatan baik (ihsan) atas segala sesuatu. Jika kalian membunuh maka berlakulah baik dalam hal tersebut. Jika kalian menyembelih berlakulah baik dalam hal itu, hendaklah kalian mengasah pisaunya dan menyenangkan hewan sembelihannya", (HR. Muslim).

Jika kita telaah hadist diatas, dapat di simpulkan bahwa hidup mengharuskan kita berlaku baik dengan siapapun, bahkan dengan hewan dan tumbuhan. Jika berbuat baik dibulan selain ramadhan saja  dihadiahi Allah dengan ganjaran pahala, apalagi jika kebaikan itu dilakukan di bulan ampunan, yang Allah janjikan dengan lipatan pahala 10 kali lipat bahkan bertambah (berlipat) hingga 700 kali lipat,  karena kasih sayangNya. Maka sebelum bulan mulia ini berlalu, mari kita suburkan untuk berbuat baik. Kita paksa diri melakukan amal sholeh dan menjauhi hal-hal yang Allah SWT larang. Ibadah memang harus dipaksa, harus diniatkan, ikhlash, erat dan lekat agar menjadi kebiasaan. 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas  Surah Al-Baqarah ayat 36 dan 38....

Suara Muhammadiyah

17 July 2024

Wawasan

Saeyag Sa Eka Praya Oleh: Rumini Zulfikar, Penasehat PRM Troketon "Jika suatu umat memiliki nilai-....

Suara Muhammadiyah

1 October 2024

Wawasan

Oleh Faozan Amar, Dosen FEB UHAMKA dan Direktur Eksekutif Al Wasath Institute Indonesia adalah nega....

Suara Muhammadiyah

29 January 2024

Wawasan

Dunia Menatap Rafah Oleh: Teguh Pamungkas, Eks volunteer children center Muhammadiyah-Unicef di Pid....

Suara Muhammadiyah

3 June 2024

Wawasan

Mengikis Sifat Egois Oleh: Akhmad Wahyudi, Mudarris Ma’had Imam Malik Universitas Muhammadiya....

Suara Muhammadiyah

25 April 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah