Merawat IMM, Memajukan Indonesia
Oleh: Fikri Haikal, Ketua Umum PC IMM Kabupaten Bantul 2023-2024
Selamat Milad IMM! Semoga semakin jaya dalam perjuangan, semakin kokoh dalam nilai, dan semakin nyata dalam aksi. Merawat IMM, Memajukan Indonesia!
IMM di usia yang ke-61, menghadapi tantangan yang semakin kompleks. Dunia bergerak cepat, dan IMM tidak boleh tertinggal. Jika IMM ingin tetap relevan dan berkontribusi nyata bagi bangsa, maka inovasi, kolaborasi, dan adaptasi menjadi kunci utama.
Setiap kali Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merayakan hari lahirnya, ada satu pertanyaan besar yang selalu muncul: sejauh mana IMM telah berkembang dan memberikan dampak nyata bagi mahasiswa dan masyarakat?
Tahun 2025 ini, IMM mengusung tema “Merawat IMM, Memajukan Indonesia”, sebuah refleksi sekaligus tantangan bagi kader-kadernya untuk tetap relevan di tengah perubahan zaman.
IMM bukan sekadar organisasi mahasiswa biasa. Sebagai bagian dari Muhammadiyah, IMM punya tanggung jawab besar dalam membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berakhlak mulia dan memiliki kepedulian sosial.
Sejarah panjang sejak 1964, IMM telah menjadi wadah bagi mahasiswa untuk berkembang dalam berbagai aspek, akademik, sosial, keagamaan, hingga kepemimpinan. Usia yang semakin matang, IMM perlu berani melakukan evaluasi dan transformasi agar tetap relevan dalam menghadapi tantangan zaman.
Apresiasi untuk IMM
IMM telah banyak berkontribusi dalam mencetak kader-kader pemimpin bangsa. Dengan berbagai kegiatan seperti seminar, kajian keislaman, pengabdian masyarakat, hingga advokasi kebijakan publik.
IMM menunjukkan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis dalam kehidupan sosial dan kebangsaan. Beberapa hal yang patut diapresiasi dari IMM antara lain:
Pertama, Kaderisasi yang Kuat.
IMM dikenal sebagai organisasi dengan sistem kaderisasi yang jelas dan berjenjang. Mulai dari Darul Arqam Dasar (DAD) hingga Darul Arqam Paripurna (DAP), IMM telah membentuk kader-kader yang memiliki pemahaman ideologis yang kuat. Ini menjadi kekuatan utama IMM dalam menjaga eksistensi dan kesinambungan gerakan.
Kedua, Kepedulian terhadap Isu Sosial.
IMM tidak hanya aktif di kampus, tetapi juga turun ke masyarakat. Program-program seperti pengabdian masyarakat, advokasi kebijakan publik, hingga aksi sosial menunjukkan bahwa IMM tidak sekadar berteori, tetapi juga bergerak nyata.
IMM hadir dalam berbagai isu mulai dari pendidikan, lingkungan, hingga hak-hak buruh dan petani.
Ketiga, Kemandirian dan Konsistensi dalam Gerakan.
IMM tetap konsisten sebagai gerakan mahasiswa yang tidak terkooptasi oleh kepentingan politik praktis. Ini penting karena banyak organisasi mahasiswa yang kehilangan identitasnya akibat terlalu dekat dengan kekuasaan.
IMM tetap berpegang pada nilai-nilai perjuangan Muhammadiyah dan semangat fastabiqul khairat dalam setiap gerakannya.
Kritik dan Tantangan untuk IMM
IMM juga bukan tanpa kelemahan. Ada beberapa hal yang perlu menjadi bahan refleksi bagi kader-kader IMM agar organisasi ini bisa semakin maju dan berdampak lebih besar:
Pertama, Kurangnya Inovasi dalam Gerakan.
IMM sering kali terjebak dalam pola gerakan yang stagnan. Kajian dan diskusi memang penting, tetapi jika hanya berhenti di ruang-ruang seminar tanpa implementasi yang nyata, IMM akan kehilangan relevansinya di mata mahasiswa.
IMM perlu lebih inovatif dalam menyampaikan pesan-pesan perjuangannya, misalnya dengan lebih aktif memanfaatkan media digital dan teknologi.
Kedua, Minimnya Peran dalam Isu-isu Kontemporer.
Sebagai organisasi berbasis intelektual, IMM seharusnya menjadi pelopor dalam isu-isu kontemporer seperti digitalisasi, ekonomi kreatif, hingga kebijakan pendidikan tinggi.
IMM masih terlihat kurang “agresif” dalam merespons perubahan zaman ini. IMM perlu lebih banyak melahirkan gagasan segar yang bisa menjadi solusi atas persoalan bangsa.
Ketiga, Tantangan Konsolidasi Internal.
Dengan jaringan yang luas, IMM sering kali menghadapi tantangan dalam konsolidasi internal. Perbedaan pandangan di antara kader, kurangnya komunikasi antar pimpinan cabang, hingga ego sektoral sering kali menghambat gerakan IMM. IMM perlu membangun komunikasi yang lebih efektif agar soliditas organisasi tetap terjaga.
Merawat IMM, Memajukan Indonesia
Tema “Merawat IMM, Memajukan Indonesia” bukan sekadar slogan. IMM harus benar-benar dirawat agar tetap menjadi organisasi yang sehat, kuat, dan relevan. Bagaimana caranya?
Pertama, Meningkatkan Kualitas Kaderisasi.
Kaderisasi IMM perlu diperbarui dengan pendekatan yang lebih modern. Penggunaan teknologi dalam pelatihan, metode pembelajaran yang lebih interaktif, hingga penyertaan keterampilan praktis dalam kaderisasi bisa membuat IMM lebih adaptif dengan kebutuhan zaman.
Kedua, Memperkuat Jejaring dan Kolaborasi.
IMM harus lebih aktif membangun jaringan dengan berbagai pihak, baik di dalam maupun luar negeri. Kolaborasi dengan institusi pendidikan, lembaga sosial, hingga dunia industri bisa membuka peluang bagi kader IMM untuk lebih berkembang dan memiliki dampak yang lebih besar.
Ketiga, Mengoptimalkan Peran Digital.
IMM perlu memaksimalkan pemanfaatan media sosial, podcast, dan platform digital lainnya untuk menyebarluaskan gagasan dan gerakan. Dengan pendekatan yang lebih kreatif, IMM bisa menjangkau lebih banyak mahasiswa dan membangun citra organisasi yang lebih modern dan inklusif.
Keempat, Memperkuat Peran dalam Isu-isu Kebangsaan.
IMM harus berani mengambil sikap dalam isu-isu kebangsaan. Mulai dari kebijakan pendidikan, kesejahteraan sosial, hingga isu lingkungan hidup, IMM harus hadir sebagai suara kritis yang membawa solusi berbasis nilai-nilai Islam dan kemanusiaan.
Kelima, Membangun Ekonomi Mandiri.
IMM perlu mulai memikirkan model kemandirian ekonomi agar tidak hanya bergantung pada donasi atau dana hibah. Pengembangan usaha berbasis kaderisasi, koperasi mahasiswa, hingga inkubator bisnis IMM bisa menjadi langkah untuk menciptakan kemandirian finansial organisasi.
Merawat IMM bukan sekadar menjaga tradisi, tetapi juga membangun masa depan. Jika IMM bisa terus berbenah dan berkembang, maka bukan hanya IMM yang maju, tetapi juga Indonesia. Karena kader IMM yang cerdas, kritis, dan berakhlak mulia adalah aset bagi bangsa ini.