BANTUL, Suara Muhammadiyah - MBS MUHIBA telah menyelenggarakan kegiatan Festival Seni Bhineka Tunggal Ika pada tanggal 26 Oktober 2024 di MBS MUHIBA.
Festival seni Bhineka Tunggal Ika yang ke-6 mengusung tema “Sinergi Ragam Budaya Nusantara Pererat Persaudaraan Bangsa” tema ini bertujuan agar para santri khususnya dan masyarakat secara umum dapat memiliki toleransi terhadap perbedaan yang ada di lingkungan pesantren dan masyarakat. Penampilan seni dan budaya yang disajikan dari berbagai daerah oleh para santri dapat menambah wawasan dan pemahaman mengenai keberagaman suku budaya Indonesia sehingga QS Al-hujurat:13 dapat terejawantahkan dalam kehidupan sehari-hari.
Festival Seni Bhineka Tunggal Ika ke-6 turut mengundang Kasi Pendidikan Diniyyah Pontren Kementrian Agama Kabupaten Bantul, Pimpinan Daerah Muhammadiyah dan Aisyiyyah Kabupaten Bantul, Lembaga Pendidikan Pesantren PDM Bantul, Lembaga Seni dan Budaya PDM Bantul, Pimpinan Cabang Muhammadiyah dan Aisyiyyah Bantul, Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah dan Nasyiatul Asyiyyah Kabupaten bantul, Kepala Sekolah MTS Muhammadiyah Bantul, seluruh mudir pondok pesantren muhammadiyah se Bantul turut hadir juga Kepala sekolah SMA Muhammadiyah 1 Bantul, Mudir MBS MUHIBA dan seluruh wali santri.
Kegiatan ini dihadiri lebih dari 200 orang diawali dengan pembukaan, kemudian menyanyikan lagu Indonesia Raya dan Mars Muhammadiyah yang diiringi dengan paduan suara santri putri MBS MUHIBA. Kepala Sekolah SMA Muh 1 Bantul Tutik Lestari M.Pd mengawali sambutan pada acara festival seni ia menyampaikan apresiasi kepada seluruh santri MBS MUHIBA karena dengan kegiatan ini menunjukkan kreativitas santri dan keberagaman budaya yang ada di Indonesia.
Sambutan kedua oleh perwakilan dari Pimpinan Daerah Muhammadiyah Bantul oleh bapak Drs H Slamet Purwo ia mengatakan “Apresiasi untuk MBS MUHIBA mampu menggerakkan acara berskala nasional, dari segi dekorasi, penyambutan tamu dan lainnya”. Sambutan selanjutnya oleh perwakilan Kasi Pendidikan Diniyyah Pontren Kementrian Agama Kabupaten Bantul oleh ustadz Trubus Tri Mulyadi S.Ag.
Dalam sambutan ia menyampaikan “Tema acara ini menandakan yang luar biasa sekali dari sabang sampai merauke, insyallah bisa bergabung bersama di MBS MUHIBA, yang akan mencerminkan bahwa inilah Indonesia yang ada disini” beliau mengakhiri sambutan dengan membaca renungan untuk para hadirin.
Pembukaan secara simbolis dilakukan oleh Mudir MBS MUHIBA, ustadz Fahrudin S.Ag dengan memukul gong dibersamai oleh Kasi Pendidikan Diniyyah Pontren Kementrian Agama Kabupaten Bantul, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Bantul dan kepala sekolah SMA Muhammadiyah 1 Bantul.
Kegiatan selanjutnya penampilan para santri yang terbagi menjadi 7 kelompok, diawali dengan Grand opening yang menampilkan gamelan jawa oleh santri putra MBS MUHIBA, medley oleh santri putri MBS MUHIBA dan tarian timur oleh santri putra MBS MUHIBA. Kelompok Sumtera mengawali kelompok lain dengan menampilkan kisah Putri Pinang Masak. Penampilan kedua oleh kelompok Sulawesi dengan menampilkan kisah Sultan Hasanuddin dan tari wanua raya.
Kelompok ketiga menampilkan kisah batu menangis. Penampilan kelompok ke empat oleh Jawa 1 menampilkan kisah Aji Saka & Asal Usul Aksara Jawa. Penampilan ke lima, kelompok Jawa 2 menampilkan kisah Rama dan Shinta. Penampilan ke enam, kelompok Nusa 2 menampilkan kisah Mandalika yang saat ini menjadi nama sebuah sirkuit balap moto gp. Penampilan terakhir ditutup oleh kelompok timur dengan menampilkan kisah Chadara pemimpin adil dari negri timur Indonesia.
Setelah seluruh kelompok menampilkan hasil kreativitasnya, para juri dari Lembaga Seni dan Budaya PDM Bantul membacakan kategori penyaji terbaik 2 kelompok, actor terbaik dan aktris terbaik. Penyaji terbaik 1 dimenangkan kelompok Timur, Penyaji terbaik 2 oleh kelompok Sulawesi, Aktor terbaik diraih pemeran Chadara (Ibnu), dan Aktris terbaik diraih oleh pemeran Sultan Hasanuddin (Alfara Azeta). (BN.)