Palestina selalu di Hati

Publish

15 November 2023

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
2281
Sumber Foto Unsplash

Sumber Foto Unsplash

Palestina selalu di Hati

Oleh: Donny Syofyan

Seiring dengan genosida yang dilakukan Israel di Gaza, pembicaraan tentang Palestina di media tumpah ruah. Pertanyaannya adalah mengapa Palestina begitu penting bagi umat Islam? Kenapa umat Islam begitu peduli terhadap Palestina? Mengapa umat Islam di seluruh dunia melakukan protes, bersatu untuk perjuangan dan kemerdekaan Palestina?

Umat Islam sudah tinggal di sana selama ratusan tahun pasca Nabi Muhammad SAW. Khalifah Umar bin Khattab sudah pergi ke Palestina. Umat Islam berkembang pesat di sana. Muslim, Kristen dan Yahudi telah lama hidup berdampingan secara harmonis di Palestina selama ratusan hingga munculnya negara zionis Israel. Dalam seratus tahun terakhir ini orang-orang bermigrasi dari Jerman dan dari negeri-negeri Eropa lainnya dalam jumlah besar. Mereka menduduki dan mengambil semua tanah orang-orang Palestina. Secara de facto orang Palestina merupakan pemilik tanah pada saat itu. Jadi wajar saja ada rasa ketidakadilan. Apa yang menjadi milik suatu bangsa tidak boleh diambil dari masyarakatnya. Semua orang bisa melihat ketidakadilan seperti ini.

Kembali ke sejarah agama, Palestina tidak hanya penting bagi umat Yahudi dan Kristen, tetapi juga bagi Muslim. Al-Qur'an memuliakan daerah atau tanah Palestina. Dalam surah Al Isra disebut tentang Masjid Al-Aqsa, yang secara harfiah bermakna ‘masjid terjauh.’ Al Qur’an mengatakan, “Kami telah memberkati sekelingnya” (QS 17: 1). Di sini Al Qur’an berbicara tentang tanah yang diberkati. Lalu Allah memerintahkan Bani Israil untuk tinggal di tanah itu, “Dan Kami berfirman sesudah itu kepada Bani Israil: "Diamlah di negeri ini, maka apabila datang masa berbangkit, niscaya Kami datangkan kamu dalam keadaan bercampur baur (dengan musuhmu)" (QS 17: 104)

Sementara pada surat Al Maidah, Musa ditampilkan sedang berbicara kepada kaumnya dan menyuruh mereka memasuki tanah yang diberkati yang telah ditetapkan Allah bagi mereka, “Wahai kaumku! Masuklah ke tanah suci (Palestina) yang telah ditentukan Allah bagimu, dan janganlah kamu berbalik ke belakang (karena takut kepada musuh), nanti kamu menjadi orang yang rugi” (QS 5: 21). Jadi banyak sekali referensinya dalam Al Qur’an tentang Bani Israil pada umumnya dan tentang negeri Palestina, yang kita kenal sekarang sebagai Tanah Suci.

Masjid Al-Aqsa merupakan situs tersuci ketiga dalam Islam. Rasulullah SAW bersabda, “Jangan mengencangkan pelana (melakukan perjalanan jauh) kecuali untuk mengunjungi tiga masjid: Masjidilharam, Masjid Al Aqsa, dan Masjidku (Masjid Nabawi, Madinah)," HR Bukhari. Dalam beberapa hal, Masjid Al-Aqsa lebih banyak dipuji dalam Al-Qur'an daripada Masjid Nabawi. Suatu ketika Nabi Muhammad SAW mengumpulkan umat Islam dan mereka berpaling ke arah tertentu untuk shalat. Pada fase awal karir kenabiannya di Madinah, 

kaum Muslim menghadap ke arah (qiblah) Yerusalem, di mana Masjid Al Aqsa berada, dalam setiap shalat. Mereka mengakui bahwa Masjid Al Aqsa sebagai pusat ibadah monoteistik.

Ini berbeda dengan Ka'bah di Makkah, yang pada saat itu dipenuhi aktivitas penyembahan berhala. Kaum Musyrik pada saat itu mempunyai banyak berhala yang ditempatkan di Ka'bah. Maka kaum Muslim pun memalingkan wajah mereka ke arah Masjil Aqsa di Palestina. Dengan perspektif yang tak jauh berbeda, dalam Kitab Raja-Raja disebutkan ketika Sulaiman membangun tempat peribadatan (Solomon Temple), dia memohon agar Tuhan mengabulkan doa orang-orang yang memalingkan wajah mereka ke arah rumah Tuhan ini.

Umat Islam juga melakukan hal yang sama, tapi kemudian muncul perintah dari Allah bagi umat Islam untuk mengarahkan wajah mereka ke arah Masjid al-Haram ketika shalat. Umat Islam melakukannya sejak saat itu hingga sekarang. Namun Masjid Al-Aqsa tetap membekas dalam ingatan umat Islam sebagai kiblat pertama dalam shalat pada fase awal masyarakat Muslim.

Palestina ini juga terbuhul erat dengan salah satu peristiwa penting dalan Islam, yakni Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW. Muslim mengimani peristiwa ini. Ketika Nabi Muhammad SAW diambil dan diperjalankan pada malam hari. Al-Qur’an berkata, “Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Al Masjidil Haram ke Al Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami…” (QS 17: 1). Allah, seperti yang dipahami umat Islam, memperjalankan Nabi Muhammad SAW ke Masjid Al-Aqsa, yang kita pahami di Yerusalem. Dan kemudian dari sana, Tuhan mengangkat beliau naik ke tujuh langit dan melihat keajaiban Tuhan.

Jadi Masjid Al-Aqsa di Palestina sangat penting bagi umat Islam. Kita memahami bumi Palestina sebagai tempat di mana banyak nabi hidup dan mati serta melakukan dakwahnya untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan. Nabi Isa juga lahir di sana, di Nazareth, yang umumnya diyakini di kawasan Betlehem. Semua ini ada di Palestina. 

Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Memaknai Guru Hebat Indonesia Kuat Oleh: Wiguna Yuniarsih, Wakil Kepala SMK Muhammadiyah 1 Ciputat ....

Suara Muhammadiyah

28 November 2024

Wawasan

Muhammadiyah dan Politik; Sebuah Ketuntasan Sejarah! Oleh: Adrian Al-Fatih Membicarakan politik di....

Suara Muhammadiyah

23 November 2023

Wawasan

Oleh: Suko Wahyudi Kehidupan dunia adalah sementara, yang kekal hanyalah kehidupan akhirat. Namun, ....

Suara Muhammadiyah

5 December 2024

Wawasan

Fenomena Sekolah Islam Perkotaan Oleh: Dartim Ibnu Rushd, Dosen Prodi Pendidikan Agama Islam-UMS P....

Suara Muhammadiyah

11 January 2024

Wawasan

Menentang Penindasan Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Apakah Al....

Suara Muhammadiyah

5 January 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah