PCNA Pahandut Tingkatkan Literasi Milenial

Publish

15 October 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
323
Foto Istimewa

Foto Istimewa

PALANGKA RAYA, Suara Muhammadiyah - impinan Cabang Nasyiatul ‘Aisyiyah (PCNA) Pahandut kota Palangka Raya menggelar acara workshop bertema “Bijak menggunakan Kecerdasan Buatan (AI)" yang dilaksanakan diaula gedung dakwah Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Tengah, yang beralamat di Jl. RTA milono KM. 1,5 palangka Raya, Ahad (13/10), Muqorrama Hasanah, M.Pd. menyampaikan pandangannya tentang peran pentingnya teknologi dalam perkembangan dakwah khususnya masa kini dengan bijak menggunakan kemajuan teknologi, khususnya AI. 

Pada Acara tersebut mengahadirkan pembicara Dr. M. Noor Fitriyanto, M.Pd. (dosen teknologi informasi UMPR), Ahmad Syarif, S.Pd.I.,M.Pd. (dosen metodologi penelitian UMPR), Drs. Ahmad Wahyu Cahyono, M.Pd. (Ketua PCM Pahandut), Fitri Rahmawati, A. Md. Farm. (Selaku PDNA kota Palangka Raya), Siti Marhamah, S.Pd. (Ketua PCNA Pahandut), tamu undangan dari perwakilan organisasi otonom serta peserta workshop. 

Ahmad Wahyu Cahyono, menyampaikan kemajuan teknologi, khususnya AI, menghadirkan berbagai peluang sekaligus tantangan bagi para kader Muhammadiyah khususnya Nasyiatul ‘Aisyiyah (NA), dengan adanya teknologi ini, para kader Muhammadiyah dapat lebih mudah menyebarkan materi dakwah melalui media sosial, situs web, dan aplikasi digital. AI memungkinkan penyebaran konten secara terjadwal dan terstruktur, yang dapat menjangkau khalayak lebih luas.

 “Era kecerdasan buatan membuka banyak peluang bagi kader Muhammadiyah, salah satunya dalam automasi konten yang bijak khususnya untuk berdakwah,” ujarnya.

Selain itu, Siti Marhamah juga membahas peran teknologi dalam meningkatkan interaksi virtual antara kader Muhammadiyah khususnya NA dan masyarakat sehingga apa saja program yang sudah di programkan dapat berjalan serta manfaatnya dapat di rasakan masyarakat luas. "Dengan bantuan chatbot atau asisten virtual berbasis AI, pertanyaan-pertanyaan dari masyarakat (jamaah) bisa dijawab secara cepat dan tepat waktu. Ini tentunya membantu pelayanan dakwah kita menjadi lebih responsif dan efektif," ujarnya.  

Senada dengan M. Noor Fitriyanto menyampaikan tidak hanya membahas sisi positif teknologi AI. Ia juga memperingatkan para kader Muhamadiyah khususnya NA, akan ada tantangan yang mungkin timbul, seperti penyalahgunaan teknologi untuk menyebarkan informasi yang keliru atau tidak sesuai dengan ajaran Islam. "AI juga bisa disalahgunakan untuk menyebarkan informasi palsu atau konten yang bertentangan dengan ajaran agama. Di sinilah peran kita sebagai kader Muhammadiyah untuk lebih bijak dalam memilah dan mengelola informasi yang disebarkan," tuturnya.

Sementara Ahmad Syarif, mengingatkan adanya risiko dehumanisasi dakwah. Menurutnya, teknologi tidak boleh menggantikan kehadiran fisik dan interaksi langsung antara kader Muhammadiyah dan jamaah. "Meskipun teknologi mempermudah, hubungan langsung tetap penting dalam dakwah. Jangan sampai kita terlalu bergantung pada teknologi hingga kehilangan esensi dakwah yang humanis, dengan prinsip-prinsip dakwah yang berlandaskan kemanusiaan," tegasnya. (MF)

 

 


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah - SURAKARTA - Dalam rangka memperingati Bulan Kesehatan Gigi Nasional ....

Suara Muhammadiyah

18 November 2023

Berita

SURAKARTA, Suara Muhammadiyah – Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Sulawesi Selatan, Pr....

Suara Muhammadiyah

28 August 2024

Berita

MAKASSAR, Suara Muhammadiyah – Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada Selasa, 2 ....

Suara Muhammadiyah

2 May 2024

Berita

KUDUS, Suara Muhammadiyah - Program Profesi Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Kudus....

Suara Muhammadiyah

16 May 2024

Berita

JAKARTA, Suara Muhammadiyah - Fenomena Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) seringkali terjad....

Suara Muhammadiyah

27 November 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah