Pintu Maaf, Refleksi Keikhlasan Diri Menuju Pribadi Fitri

Publish

13 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
1390
Doc. Pixabay

Doc. Pixabay

Oleh: Hj. Deny Ana I'tikafia, SP. MM

Wakil ketua PDA Jepara

Ramadhan 1445 H telah meninggalkan kita semua. Sudah barang tentu, menyisakan banyak kenangan pada setiap insan muslim dalam sebulan penuh menjalaninya. Banyak amal yang apabila dikerjakan dibulan suci itu, semua menuai pahala yang tiada tara nilainya. Banyak pula yang berbondong-bondong menjalaninya dengan berbagai asa di benaknya.

Ada yang terselip di hati ini yang sangat penting untuk kita perhatikan yaitu pintu maaf. Semua insan pasti mengenalnya dengan baik. Namun dalam kenyataannya, aplikasi dari kata tersebut sarat akan makna dan berkesinambungan dengan yang namanya ikhlas.

Maaf dan ikhlas tidak dapat terpisahkan begitu saja, karena dalam indahnya kehidupan ini, tidak semua dalam realita berjalan mulus dan tulus begitu saja mengalir. Pintu maaf, tidak hanya sekedar menjadi slogan untuk di share dirangkum dalam sebuah rangkaian flayer dibagikan ke sanak saudara, famili, handai taulan seantero penjuru dunia.

Mempedomani dari Asy Syaikh Ibnu Baz Rahimahullah berkata, "Jika engkau membiasakan dirimu dengan sifat pemaaf maka dirimu  akan tentram dan hatimu akan tenang dan kedudukanmu akan tinggi disisi Allah  dan di sisi makhluk-Nya". Patut mempedomani pula ,"Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” Qs. Asy-Syu’ara ayat 40.

Masih banyak qur'an dan hadist perihal maaf dan iklas yang harus menjadi tuntunan kita semua, hendaknya perlu di camkan menjadi prioritas dalam menjalani kehidupan yang fana. Di bulan syawal , dapatlah kita mencoba berusaha untuk menjadi pribadi yang masif dan dinamis yang memberikan maaf tidak hanya di lisan saja.

Namun lebih dalam, jauh ke lubuk hati ini, untuk memaafkan dengan ikhlas, dengan semangat memperoleh hikmah dari semua itu. Pintu maaf yang tidak sekedar terbuka, namun dapat berpotensi sewaktu-waktu untuk tidak adanya keikhlasan,  mengelola emosi agar tidak mudah untuk kembali meluap dan melupakan apa itu ikhlas.

Pintu maaf diiringi dengan keikhlasan dapat dipastikan menjadikan pula menyembuhkan penyakit baik secara medis maupun rohaniah.Tentu saja, hidayah itu hanyalah datang dari Allah SWT semata namun ikhtiar menjadikan kewajiban kita setiap insan yang sarat atas timbulnya kembali energi positif  atau negatif kah yang harus jeli diperhatikan. Indahnya silaturahmi, di bulan  yang suci menjadikan pribadi kembali suci dambaan kita semua  hingga semangat untuk membuka lembaran baru, menuju Rida Allah SWT.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Ramadhan dan Normalisasi Polarisasi Politik Akhmad Khairudin, M.B.A., Majelis Ekonomi PCM Turi Pem....

Suara Muhammadiyah

19 February 2024

Wawasan

Bulan Syawal tengah kita jalani. Apa maknanya? Bulan bukan sekadar bergembira karena bisa bersua kel....

Suara Muhammadiyah

11 April 2025

Wawasan

Anak Saleh (22) Oleh: Mohammad Fakhrudin "Anak saleh bukan barang instan. Dia diperoleh melalui pr....

Suara Muhammadiyah

19 December 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Kapan kemenangan dari Allah akan datang? Banyak orang yang mengajukan pertanyaa....

Suara Muhammadiyah

13 November 2023

Wawasan

Beriman dan Beramal Shalih Oleh: Suko Wahyudi, PRM Timuran Yogyakarta Iman merupakan perkara penti....

Suara Muhammadiyah

30 July 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah