Pintu Maaf, Refleksi Keikhlasan Diri Menuju Pribadi Fitri

Publish

13 April 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
662
Doc. Pixabay

Doc. Pixabay

Oleh: Hj. Deny Ana I'tikafia, SP. MM

Wakil ketua PDA Jepara

Ramadhan 1445 H telah meninggalkan kita semua. Sudah barang tentu, menyisakan banyak kenangan pada setiap insan muslim dalam sebulan penuh menjalaninya. Banyak amal yang apabila dikerjakan dibulan suci itu, semua menuai pahala yang tiada tara nilainya. Banyak pula yang berbondong-bondong menjalaninya dengan berbagai asa di benaknya.

Ada yang terselip di hati ini yang sangat penting untuk kita perhatikan yaitu pintu maaf. Semua insan pasti mengenalnya dengan baik. Namun dalam kenyataannya, aplikasi dari kata tersebut sarat akan makna dan berkesinambungan dengan yang namanya ikhlas.

Maaf dan ikhlas tidak dapat terpisahkan begitu saja, karena dalam indahnya kehidupan ini, tidak semua dalam realita berjalan mulus dan tulus begitu saja mengalir. Pintu maaf, tidak hanya sekedar menjadi slogan untuk di share dirangkum dalam sebuah rangkaian flayer dibagikan ke sanak saudara, famili, handai taulan seantero penjuru dunia.

Mempedomani dari Asy Syaikh Ibnu Baz Rahimahullah berkata, "Jika engkau membiasakan dirimu dengan sifat pemaaf maka dirimu  akan tentram dan hatimu akan tenang dan kedudukanmu akan tinggi disisi Allah  dan di sisi makhluk-Nya". Patut mempedomani pula ,"Barang siapa memaafkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” Qs. Asy-Syu’ara ayat 40.

Masih banyak qur'an dan hadist perihal maaf dan iklas yang harus menjadi tuntunan kita semua, hendaknya perlu di camkan menjadi prioritas dalam menjalani kehidupan yang fana. Di bulan syawal , dapatlah kita mencoba berusaha untuk menjadi pribadi yang masif dan dinamis yang memberikan maaf tidak hanya di lisan saja.

Namun lebih dalam, jauh ke lubuk hati ini, untuk memaafkan dengan ikhlas, dengan semangat memperoleh hikmah dari semua itu. Pintu maaf yang tidak sekedar terbuka, namun dapat berpotensi sewaktu-waktu untuk tidak adanya keikhlasan,  mengelola emosi agar tidak mudah untuk kembali meluap dan melupakan apa itu ikhlas.

Pintu maaf diiringi dengan keikhlasan dapat dipastikan menjadikan pula menyembuhkan penyakit baik secara medis maupun rohaniah.Tentu saja, hidayah itu hanyalah datang dari Allah SWT semata namun ikhtiar menjadikan kewajiban kita setiap insan yang sarat atas timbulnya kembali energi positif  atau negatif kah yang harus jeli diperhatikan. Indahnya silaturahmi, di bulan  yang suci menjadikan pribadi kembali suci dambaan kita semua  hingga semangat untuk membuka lembaran baru, menuju Rida Allah SWT.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Buya Hamka dan Tasawuf Moderen  Oleh: Fokky Fuad Wasitaatmadja, Universitas Al Azhar Indonesia....

Suara Muhammadiyah

11 December 2023

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Pernahkah Anda bertanya kapan perang Rusia-Ukraina akan berakhir? Jika demikian....

Suara Muhammadiyah

22 September 2023

Wawasan

Opsi (Tersisa) bagi Bangsa Palestina Oleh: Yasmi Adriansyah Zionis Israel sampai detik ini terus m....

Suara Muhammadiyah

5 December 2023

Wawasan

Ibu, Sosok Insan yang Mulia Oleh: Rumini Zulfikar Setiap tanggal 22 Desember diperingati sebagai H....

Suara Muhammadiyah

22 December 2023

Wawasan

Oleh : Chabibul Barnabas, Bendahara Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PWM Jawa Tengah Kenaikan ....

Suara Muhammadiyah

19 August 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah