Semangat Baru Pendidikan Era Prof Mu'ti: Apa yang Sebaiknya Disiapkan AUMDIK/ AUADIK ?
Oleh: Achmad Hilal Madjdi, Guru Besar TEFL dan Language Skills Universitas Muria Kudus (UMK); Wakil Ketua PDM Kudus
Gelegar pembaharuan dan pencerahan untuk bangsa menyeruak membahana tidak lama setelah Prof. Dr. Abdul Mu'ti, M.Ed. dilantik menjadi Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah oleh pak Prabowo, Presiden RI terpilih sampai lima tahun ke depan. Mendikdasmen yang selalu energik, humoris namun tetap bernas dalam setiap berpidato itu ibarat penghilang dahaga berkepanjangan menyangkut berbagai permasalahan pendidikan di negara tercinta lima tahun terakhir ini.
Dari langkah awal yang dilakukannya, Prof. Mu'ti tidak bisa menyembunyikan diri beliau dari karakter dasar kader persyarikatan Muhammadiyah yang fokus dan berorientasi pada kesejahteraan dan kemaslahatan bangsa. Ide-ide pembaharuan yang dilakukan adalah pencerahan, mengurai hampir semua karut marut pendidikan dengan semua variannya.
Di kalangan penggiat persyarikatan Muhammadiyah, penyelenggaraan pendidikan dikenal dengan istilah Amal Usaha Muhammadiyah bidang Pendidikan (AUMDIK) dan Amal Usaha Aisyiyah bidang Pendidikan (AUADIK). Keduanya dikelola oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah dan Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Aisyiyah.
Kedua Majelis ini bersama para Kepala Sekolah dikenal progressive dalam mengelola pendidikan di Persyarikatan Muhammadiyah sesuai tupoksi yang ditetapkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Aisyiyah.
Terkait dengan pembenahan pendidikan yang dilakukan Prof. Mu'ti, banyak pihak berharap agar Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah PP Muhammadiyah segera merumuskan dan atau melakukan langkah-langkah strategis sehingga segera bisa melaju bersama Kementerian Dikdasmen.
Rumusan strategis ini tentu saja tidak hanya terkait dengan kurikulum, sarana prasarana, sistem pembelajaran dan evaluasi tetapi juga tentang sumber daya pendidik dan tenaga kependidikan. Selain sebagai langkah antisipatif, rumusan ini, siapa tahu bisa bersifat sangat kontributif terhadap pengembangan pendidikan yang sedang dirancang kementerian.
Senyampang semua proses yang penulis uraikan di atas masih terus berkembang dinamis, Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah dan Aisyiyah di level Daerah sebaiknya mulai berbenah.
Kesiapan Sumber Daya Manusia
Hal mendasar yang perlu segera ditata menurut hemat penulis adalah sumber daya manusia bidang pendidikan (pendidik dan tenaga kependidikan). Alasan pentingnya adalah bahwa, hampir semua ide pembaharuan Prof. Mu'ti berkaitan dengan pendidik dan tenaga kependidikan, baik menyangkut kinerja (semua kompetensi pendidik), kesejahteraan, jaminan hukum, peningkatan profesionalisme pendidik, tata kelola kependidikan dan pengembangan kurikulum dan pembelajaran.
Lantas kesiapan sumber daya manusia yang bagaimanakah yang sebaiknya segera dipacu oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah Muhammadiyah dan Aisyiyah Daerah?
Menurut pemikiran penulis, setidaknya ada 3 (tiga) hal penting yang perlu dipersiapkan oleh Majelis Pendidikan Dasar dan Menengah di daerah.
Yang pertama adalah melakukan penguatan atau peneguhan "mindset" atau pola pikir perubahan dan kesiapan untuk berubah dari pola dan tata kelola kinerja pendidikan yang sudah terlanjur membentuk pola baku selama lima tahun. Kesiapan pola pikir ini meliputi kesiapan untuk bekerja di bidang pendidikan dengan pendekatan yang berbeda, baik secara substansial maupun administratif.
Kedua adalah revitalisasi "dignity" (marwah) dan "integrity' (integritas) pendidik yang tidak lagi ragu dalam melaksanakan tugas-tugas kependidikan karena otoritas pendidikan di sekolah akan kembali mutlak menjadi hak pendidik dalam koridor profesional.
Yang ketiga adalah membangun landasan yang kuat untuk dinamika pengembangan "quality" (kualitas) pendidikan. Ini terkait dengan penyiapan input peserta didik, pendidik, sarpras dan referensi-referensi literal, baik secara konvensional maupun digital.
Dengan kesiapan dasar di atas, kita berharap pendidikan di Muhammadiyah bisa lebih mencerahkan dan mensejahterakan ummat, beriringan dengan derap langkah Mendikdasmen.