Spirit Tauhid Nabi Ibrahim

Publish

17 June 2024

Suara Muhammadiyah

Penulis

0
283
Foto Istimewa

Foto Istimewa

Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad Jadi Khatib idul Adha di Lapangan Kampus UAD

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Pada hari Senin pagi (17/7) Lembaga Pengembangan Studi Islam (LPSI) Universitas Ahmad Dahlan menyelenggarakan shalat idul adha di lapangan Kampus IV UAD. Dan disiarkan secara langsung di Youtube Masjid Islamic Center UAD.

Penyelenggaraan shalat idul adha ini bekerjasama dengan Pimpinan Ranting  Muhammadiyah Tamanan dan Takmir Masjid Al-Ikhlas Tamanan serta para relawan dari mahasiswa UAD berbagai program studi.

Suasana idul adha kali ini lebih banyak dibandingkan dengan shalat idul fitri, karena banyak dosen dan mahasiswa UAD yang tidak mudik. Dan juga masyarakat sekitar kampus UAD ikut hadir di lapangan UAD.

Muhammad Ilham Baihaki selaku alumni FAI UAD, antusias dengan diselenggarakannya shalat idul adha yang kedua kalinya di lapangan kampus UAD ini.

"Alhamdulillah luar biasa seru nyaman, keren dan penyampaian ustadznya juga jelas" Serunya.

Pada kesempatan kali ini, Imam idul adha yaitu Ustad Suwandi, M.Pd. dan khatib dari Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah bidang Pustaka, Informasi dan Digitalisasi yaitu Prof. Dr. Dadang Kahmad, M.Si.

Dadang Kahmad, sampaikan terkait tauhid aktif nabi Ibrahim yaitu tauhid yang diiringi dengan amal shalih dan amar ma'ruf nahi munkar. Nabi Ibrahim juga yang memiliki nalar kritis terkait keberadaan alam semesta yang begitu indah tidak mungkin jika tidak ada penciptanya.

Pelajaran dari sejarah Nabi Ibrahim yaitu, Pertama bahwa iman itu harus hidup dan aktif. Bukan iman yang pasif dan statis. Iman aktif itu iman yang mengungkapkan dalam tindakan amal sosial atau hablu min an-naas, melakukan amar ma'ruf nahi munkar, serta berakhlak baik dalam pergaulan dengan sesama manusia.

Kedua, Orang beriman harus ikut aktif melakukan kerja-kerja yang bermanfaat termasuk dalam hal ini ikut memakmurkan bumi dan memelihara bumi dari kerusakan.

Ketiga, kurban menjadi salah satu bentuk kesalehan sosial yang berimplikasi pada keberagamaan setiap muslim. Barangsiapa yang mampu lalu tidak berkurban maka ancamannya tidak boleh mendekat ke tempat shalat kami (HR. Ahmad dan Ibnu Majah).

"Mumpung masih diberi kesempatan hidup oleh Allah yang entah sampai kapan sisa umur ini masih ada. Sungguh alangkah indahnya jika umur yang tersisa ini kita gunakan untuk hal hal yang bermanfaat sehingga menjadi umur yang dipenuhi kasih sayang Allah, umur yang dipenuhi barakah Allah. Harta yang kita punya, mari kita gunakan untuk kepentingan kebaikan, kita gunakan untuk meraih kesenangan di akhirat yang abadi. Jangan sampai kita menyesal selamanya ketika kita berada di alam keabadian." Tutupnya.


Komentar

Berita Lainnya

Berita Terkait

Tentang Politik, Pemerintahan, Partai, Dll

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah - Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Universitas Muhammadiyah Yogyakar....

Suara Muhammadiyah

28 July 2024

Berita

LAMPUNG, Suara Muhammadiyah – Rangkaian Suara Muhammadiyah Road To Sumatera ditandai dengan pe....

Suara Muhammadiyah

5 October 2024

Berita

YOGYAKARTA, Suara Muhammadiyah – Timnas U-23 menghadapi Korea Selatan U-23 dalam pertandingan ....

Suara Muhammadiyah

27 April 2024

Berita

KLATEN, Suara Muhammadiyah – Dalam rangka menghasilkan kader ikatan yang adaptif terhadap perk....

Suara Muhammadiyah

24 May 2024

Berita

Ustadz Gita Danu Pranata Ungkap Perbedaan Sabar dan Malas SLEMAN, Suara Muhammadiyah - Pesantren Mo....

Suara Muhammadiyah

5 September 2024

Tentang

© Copyright . Suara Muhammadiyah