#Di Rumah Saja, Cerpen Ulfatin Ch
Udara panas dimusim penghujan memang luar biasa sekali, apalagi diiklim tropis. Hujannya belum nampak tapi udara rasanya semakin panas. Seperti ...
Udara panas dimusim penghujan memang luar biasa sekali, apalagi diiklim tropis. Hujannya belum nampak tapi udara rasanya semakin panas. Seperti ...
Lelaki itu memang aneh. Hampir setiap hari datang ke kuburan dengan sebotol aqua di tangan. Lalu menyiramkan air dalam botol ...
Kayangan telah menjadi dusun hidup oleh kerukunan keagamaan yang bertalu-talu. Kerukunan warga yang kental dengan kehidupan abangan dan santri menjadi ...
Sastro strok. Kenapa strok? Ia sudah tidak mampu mengingat lagi. Ia tidak hanya kehilangan daya ingat, tapi juga daya gerak. ...
“Jalan kelahiran dan kematian sama banyaknya, sejumlah manusia di muka bumi ini,” demikian ujar Mbah Sastro tiba-tiba saat saya berkunjung ...
“Mbah Putri, kenapa di hari kematian dan pemakaman Mbah Kung tidak banyak orang yang datang melayat,” tanyaku pada kesempatan libur ...
“Kalau ladangmu mau dijual, Pak Sabir katanya siap membeli.” “Ladangmu itu sudah ditawar Pak Sabir, lo. Kapan saja kau mau ...
Kucing itu umurnya delapan tahun, seusia dengan cucu saya yang di Malaysia. Ketika itu suami saya masih ada. Warnanya sama ...
Aku tak pernah berhenti berharap, sekalipun pada Idul Fitri kemaren anakku tak bisa pulang, karena merebaknya Covid-19. Begitu pula di ...
“Suara sirene, Ratri?” “Iya, Bu.” Jawabku dengan dada bergetar. Tangan menjadi dingin seperti tercelup es batu. Entah kenapa, tubuh ini ...
© SM 2021